Pembinaan Kecerdasan Spiritual di Pondok Pesantren Suryalaya
Isi Artikel Utama
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh isu-isu yang terdapat dalam pembelajaran PAI kontemporer, salah satunya adalah ketidak-tersampaikannya spiritualitas; baik secara informatif mau pun transformatif di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan solusi atas problematika PAI melalui pengayaan model pembelajaran yang sudah ada dengan penambahan metode, strategi, dan pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh TQN di Suryalaya agar terciptanya model pembelajaran yang lebih efektif dan efisien bagi transformatsi spiritual dalam pembelajaran PAI di kelas. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini menggunakan metode deskriptif; teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dengan penggunaan tiga teknik tersebut, data-data yang ditemukan divalidasi menggunakan teknik triangulasi. Hasil temuan dari penelitian ini adalah proses pembinaan kecerdasan spiritual yang terjadi di TQN Suryalaya berfokus pada pengamalan ajaran dan pengalaman serta implikasi dari model pembinaan kecerdasan spiritual yang dapat diterapkan di kelas berupa peningkatan integrasi antara ilmu dan amal, serta kuatnya pengaruh keteladanan seorang pendidik dalam pendidikan yang transformatif.
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
You are free to:
- Share — copy and redistribute the material in any medium or format for any purpose, even commercially.
- Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
- The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms.
Under the following terms:
- Attribution — You must give appropriate credit , provide a link to the license, and indicate if changes were made . You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
- ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.
- No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.
Notices:
You do not have to comply with the license for elements of the material in the public domain or where your use is permitted by an applicable exception or limitation .
No warranties are given. The license may not give you all of the permissions necessary for your intended use. For example, other rights such as publicity, privacy, or moral rights may limit how you use the material.
Referensi
Abdullah. (2014). Maqamat Makrifat Hasan al-Basri dan al-Ghazali. Sulesna, 9(2), 105–115.
Abdullah, F. (2018). Spiritualitas Sosial Tarekat Naqsabandiyah: Kajian terhadap Prinsip Khalwat Dar Anjuman. Tsaqafah, 14(2), 223. https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v14i2.2341
Abdussalam, A. (2017). Pembelajaran dalam Islam: Konsep Ta’lim dalam al-Qur’an. Maghza Pustaka.
Al-Ashfahani, A.-R. (2017). Kamus al-Qur’an: Penjelasan Makna Kosakata Asing (Gharib) dalam al-Qur’an Jilid 3. Pustaka Khazanah Fawa’id.
Al-Ba’dānī, F. ibn ’Alī. (2001). Ittibā’ al-Nabī fī Dhau‘ al-Wahyain. Maktab Majallah al-Bayān.
Al-Ghazali, A. H. (2004). Ihya Ulumuddin: Menghidupkan Kembali Ilmu-ilmu Agama (I. I. Ba’adillah & Muh. I. Santosa, Ed.; kesatu). Republika Penerbit.
Al-Ghazali, M. bin M. (1991). Essential Ihya’ ’Ulum Al-Din: The Revival of the Religious Sciences (F. Karim, Ed.; Revised Ed). Islamic Book Services.
Al-Hadar, H. J. (2022). Seni Merayu Tuhan. Mizan Pustaka.
Al-Qarni, ’Aidh. (2003). La Tahzan: Jangan Bersedih (S. Rahman, S. TU, & A. Mafttukhin, Ed.; Cetakan Pe). Qisthi Press.
An-Naisabury, A.-Q. (1997). Risalah Qusyairiyah – Induk Ilmu Tasawuf. Risalah Gusti.
Basrawy, J. B., Syahidin, & Supriadi, U. (2022). Analisis Faktor Materi dan Metode PAI pada Pembinaan Akhlak Bagi Anak Usia Dini di Keluarga Buruh Perkebunan Teh Pasir Malang Afdeling Riung Gunung Bandung Selatan. Civilization Research: Journal of Islamic Studies, 1(1), 26–53.
Dewi, U., Asyafah, A., & Anwar, S. (2022). Konsep Silaturahim dalam Alquran dan Implikasinya terhadap Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Civilization Research, 1(1), 1–25.
Frager, R. (2014). Psikologi Sufi: Untuk Transformasi Hati, Jiwa, dan Ruh. Zaman.
Gulen, M. F. (2013). Tasawuf untuk Kita Semua: Menapaki Bukit-bukit Zamrud Kalbu melalui Istilah-istilah dalam Praktik Sufi (F. S. Nur & Muh. I. S., Ed.). Republika Penerbit.
Idaman, & Hidayat, S. (2011). Al-Qur’an dan Kecerdasan Spiritual: Upaya Menyingkap Rahasia Allah dalam Al-Qur’an. Khatulistiwa, 1(1), 58–67.
Iqbal, A. M. (2015). Pemikiran Pendidikan Islam: Gagasan-gagasan Besar Para Ilmuwan Muslim (I. A. I. Nizar, Ed.; pertama). Pustaka Pelajar.
Jailani, S. ‘Abdul Q. (2014). Renungan Sufi (terjemah:). Diadit Meida.
Jainudin, J. (2016). Pendidikan Karakter dan Pergeseran Sosiopsikologis Penganut Aliran Tarekat Qadiriyahwanaqsabandiyah Surabaya. JOIES: Journal of Islamic Education Studies, 1(2), 247–276.
Jusoh, Mohd. S. M., Rashidi Abbas, Wan Suraya Wan Nik, & Nurul Ain Saleh. (2018). Pembangunan Kecerdasan Spiritual Pelajar Berasaskan Model Tazkiyah Al-Nafs Al-Ghazali. Journal of Humanities Technology and Civilization (IJHTC), 1(4), 74–91.
Kosasih, A. (2015). The Tradition for Spiritual Learning (Tariqat) Through a Sequence of Holy Phrases (Tijaniyah): The Case of Darussalam Boarding School. Asian Social Science, 11(21), 71–77. https://doi.org/10.5539/ass.v11n21p71
Maesaroh, S., Abdussalam, A., & Surahman, C. (2018). Efektivitas Metode Uswah Hasanah dalam Proses Pembelajaran PAI (Studi Eksperimen di SMPN 29 Bandung). TARBAWY: Indonesian Journal of Islamic Education, 5(2), 123–136.
Marwah, S. S., & Abdussalam, A. (2020). Tinjauan Psikologis Humanistik dalam Pedagogik Spiritual. Journal of Islamic Education and Teacher Training, 2(1), 15.
Moallemi, S. (2014). Spiritual Intellegence and Hogh Risk Behaviors. NCBI, 4(12), 702–792.
Moleong, L. J. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.
Mulyati, S. (2010). Peran Edukasi Tarekat Qadiriyyah Naqsabandiyyah dengan Referensi Utama Suryalaya. Kencana Prenada Media.
Putri, N. K., Qodariah, L., & Armiyati, L. (2019). Peran Syeikh Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin (Abah Anom) Dalam Mengembangkan Pendidikan Di Tanjungkerta, Pager Ageung, Tasikmalaya. Chronologia, 1(2), 72–81.
Rahmat, M. (2010). Proses Pendidikan Insan Kamil di Pondok Sufi Ilmu Syththariah Pondok Pesantren Sumber Daya at-Taqwa Tanjunganom Nganjuk Jawa Timur. al-Qalam, 27(1), 1–34.
Raihana, S. H. (2017). Kecerdasan Emosional dalam Al-Qur’an. SCHEMA: Journal of Psychology Research, 3(1), 35–45.
Rais, A., Handayani, A. B., & Suyadi. (2019). Pengembangan Kecerdasan Spiritual Dalam Pendidikan Islam dengan Pendekatan Neurosains. Muaddib : Studi Kependidikan dan Keislaman, 9(2), 131. https://doi.org/10.24269/muaddib.v1i2.1695
Sahbana, M. D. R., Arifi, A., & Rahman, T. (2022). Kecerdasan Intelektual Dalam Perspektif Al-Qur’an. Madania: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 12(2), 62. https://doi.org/10.24014/jiik.v12i2.19989
Syahidin. (2019). Aplikasi Metode Pendidikan Qurani dalam Pembelajaran Agama Islam di Sekolah. UPI Press.
UIN Syarif Hidayatullah. (2008). Ensiklopedia Tasawuf (I. P. W. Heri MS Faridy, Rahmat Hidayat, Ed.; 1 ed.). Angkasa.
Ummah, E. O. S. S. (2018). Tarekat, Kesalehan Ritual, Spiritual, dan Sosial: Praktik Pengamalan Tarekat Syadziliyah di Banten. al-A’raf: Jurnal Pemikiran Islam dna Filsafat, 15(2), 315–334.
Utami, L. H. (2016). Pengembangan Kecerdasan Spiritual Siswa Di Sd Islam Tompokersan Lumajang. Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi, 2(1), 63–78. https://doi.org/10.15575/psy.v2i1.448
Zohar, D., & Marshall, I. (2007). Spiritual Capital: Memberdayakan SQ di Dunia Bisnis diterjemahkan dari Spiritual Capital: Wealth We Can Livie By Using Our Rational, Emotional, and Spiritual Intelligence, to Transfor Ourselves and Corporate Culture. Mizan.